Blogger templates

Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab II: Zat dan Perubahan_Mata Pelajar IPA_Kelas 7 SMP_Kurikulum Merdeka

 


A. Wujud Zat dan Model Partikel

Padat

Zat padat merupakan salah satu bentuk materi yang sangat umum kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam buku ini, kita akan menjelajahi sifat dan struktur zat padat, serta memahami mengapa mereka mempertahankan bentuk dan volumenya.

  • Sifat Zat Padat: Zat padat memiliki sifat unik yang membedakannya dari bentuk materi lainnya. Salah satu sifat yang paling mencolok adalah kekakuan dan keteguhannya. Ketika kita menyentuh suatu zat padat, kita merasakan bahwa bentuknya tetap tidak berubah. Ini disebabkan oleh partikel-partikelnya yang terkumpul erat bersama, sehingga bentuk dan volumenya tetap stabil.
  • Model Partikel: Untuk memahami lebih lanjut tentang struktur zat padat, kita dapat menggunakan model partikel. Dalam model ini, partikel-partikel dalam zat padat diperlihatkan sebagai teratur dan terkemas rapat. Mereka tidak hanya duduk diam; sebaliknya, mereka memiliki getaran yang kecil. Namun, hal yang menarik adalah meskipun mereka bergetar, partikel-partikel tersebut tetap tidak dapat berpindah dari posisi mereka. Ini menjelaskan mengapa zat padat mempertahankan bentuk dan volumenya yang tetap.

Cair

Zat cair adalah salah satu bentuk materi yang penting dan menarik dalam  ilmu kimia dan fisika. Dengan memahami sifat-sifat unik mereka, kita dapat mengapresiasi peran mereka dalam berbagai aplikasi, mulai dari industri kimia hingga bidang kedokteran. Dengan buku ini, diharapkan pembaca akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat-sifat cair dan bagaimana mereka memengaruhi dunia di sekitar kita.

  • Karakteristik Cair: Cair memiliki sifat yang membedakannya secara signifikan dari zat padat dan gas. Salah satu karakteristik yang paling mencolok adalah bahwa partikel-partikel cair lebih longgar dibandingkan dengan zat padat, tetapi lebih padat daripada gas. Ini memungkinkan mereka untuk mengalir dengan mudah dan mengisi ruang yang tersedia.
  • Bentuk dan Volume: Meskipun cair dapat mengalir dan mengubah bentuknya, volumenya tetap konstan. Ini berarti bahwa meskipun bentuk cair dapat berubah sesuai dengan wadah tempatnya berada, jumlah ruang yang mereka isi tetap sama.
  • Interaksi Partikel: Partikel cair berinteraksi lebih lemah daripada partikel padat, yang memungkinkan mereka untuk mengalir dan menyesuaikan diri dengan bentuk wadahnya. Interaksi yang lebih lemah ini memungkinkan partikel cair untuk bergerak lebih bebas, tanpa terkunci dalam susunan tetap seperti dalam zat padat.

Gas

Zat gas adalah bagian penting dari dunia kita, dengan berbagai aplikasi dalam industri, teknologi, dan  ilmu pengetahuan. Dengan memahami sifat-sifat unik mereka, kita dapat mengapresiasi peran mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan buku ini, pembaca diharapkan akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sifat-sifat gas dan bagaimana mereka memengaruhi dunia di sekitar kita.

  • Karakteristik Gas: Gas memiliki sifat yang membedakannya secara mencolok dari zat padat dan cair. Salah satu karakteristik utama gas adalah bahwa partikel-partikelnya bergerak bebas dengan energi kinetik yang tinggi. Ini berarti bahwa partikel-partikel gas memiliki kemampuan untuk bergerak secara acak dan dengan kecepatan tinggi.
  • Bentuk dan Volume: Bentuk dan volume gas mengikuti bentuk wadah tempatnya berada. Hal ini terjadi karena partikel gas memiliki energi yang cukup untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar partikel. Dengan kata lain, mereka memiliki kebebasan untuk menyebar dan mengisi seluruh ruang yang tersedia dalam wadah.
  • Interaksi Partikel: Partikel gas berinteraksi lemah satu sama lain, sehingga mereka memiliki jarak antar partikel yang besar. Interaksi yang lemah ini memungkinkan partikel gas untuk bergerak dengan bebas tanpa terhalang oleh gaya tarik-menarik yang kuat antara partikel.

B. Perubahan Wujud Zat

Perubahan wujud zat adalah fenomena alam yang menarik yang terjadi ketika suatu zat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya karena pengaruh suhu atau tekanan. Dalam buku ini, kita akan menjelajahi jenis-jenis perubahan wujud zat yang umum terjadi dan bagaimana mereka memengaruhi materi di sekitar kita.

  1. Meleleh dan Membeku
    • Proses meleleh terjadi ketika zat padat menerima energi panas dan partikel-partikelnya mulai bergerak lebih cepat sehingga zat tersebut berubah menjadi cair.
    • Proses membeku terjadi ketika zat cair kehilangan energi panas dan partikel-partikelnya bergerak lebih lambat sehingga zat tersebut berubah menjadi padat.
  2. Menguap dan Mengembun
    • Proses menguap terjadi ketika zat cair menerima energi panas yang cukup sehingga partikel-partikelnya bergerak dengan cukup cepat untuk melewati gaya tarik antar partikel dan berubah menjadi gas.
    • Proses mengembun terjadi ketika uap air (gas) kehilangan energi panas dan kembali menjadi cairan karena partikel-partikelnya kehilangan energi kinetik dan bergerak lebih lambat.
  3. Menyublim dan Mengkristal
    • Proses menyublim terjadi ketika zat padat langsung berubah menjadi gas tanpa melalui fase cair terlebih dahulu, atau sebaliknya, gas langsung menjadi padat.
    • Proses mengkristal terjadi ketika zat dalam larutan atau gas memiliki kondisi yang cocok untuk membentuk struktur kristal yang teratur, biasanya karena penurunan suhu.
  4. Titik Leleh dan Titik Didih
    • Titik leleh adalah suhu di mana zat padat berubah menjadi cair. Pada titik ini, energi panas yang diberikan cukup untuk mengatasi gaya tarik antar partikel dalam zat padat.
    • Titik didih adalah suhu di mana zat cair berubah menjadi gas. Pada titik ini, energi panas yang diberikan cukup untuk mengatasi gaya tarik antar partikel dalam zat cair.

Proses perubahan fase adalah fenomena yang penting dalam kimia dan fisika. Dengan memahami proses-proses tersebut serta titik-titik kritis seperti titik leleh dan titik didih, kita dapat lebih memahami perilaku materi di sekitar kita. Dengan buku ini, pembaca diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang perubahan fase zat dan bagaimana hal tersebut memengaruhi dunia di sekitar kita.

C. Perubahan Fisika, Siklus Air, dan Kimia

  1. Perubahan Fisika
    • Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, melainkan hanya mengubah wujud atau sifat fisik suatu zat. Contohnya adalah perubahan wujud zat, perubahan ukuran, atau perubahan bentuk.
  2. Siklus Air
    • Siklus air adalah perjalanan air di bumi melalui proses evaporasi dari permukaan laut dan daratan, pembentukan awan, presipitasi dalam bentuk hujan atau salju, aliran kembali ke lautan melalui sungai, dan sebagainya.
  3. Perubahan Kimia
    • Perubahan kimia melibatkan pembentukan zat baru dengan sifat yang berbeda dari zat asalnya. Perubahan ini tidak dapat dibalikkan dengan cara fisik saja. Contohnya adalah reaksi pembakaran kayu, fermentasi dalam pembuatan alkohol, dan sebagainya.

D. Kerapatan Zat

Kerapatan zat adalah konsep penting dalam  ilmu kimia dan fisika yang menggambarkan seberapa padat partikel-partikel zat berada dalam suatu ruang. Dalam buku ini, kita akan mempelajari konsep kerapatan zat serta bagaimana menggunakan rumus yang tepat untuk menghitungnya.

Rumus Kerapatan: Rumus yang digunakan untuk menghitung kerapatan zat adalah:

Kerapatan (ρ) = Massa (m) / Volume (V)

Dimana:

  • ρ adalah kerapatan zat (dalam satuan yang sesuai, misalnya g/cm³ atau kg/m³).
  • m adalah massa zat (dalam satuan yang sesuai, misalnya gram atau kilogram).
  • V adalah volume zat (dalam satuan yang sesuai, misalnya cm³ atau m³).

Penerapan Rumus: Untuk menghitung kerapatan zat, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan massa zat menggunakan alat ukur yang sesuai, seperti timbangan.
  2. Tentukan volume zat dengan cara yang sesuai dengan bentuk zat tersebut. Misalnya, untuk benda padat, dapat menggunakan pengukuran dimensi atau menggunakan alat pengukur volume seperti labu takar.
  3. Masukkan nilai massa dan volume ke dalam rumus kerapatan, lalu hitung hasilnya.

Menentukan Massa Jenis Benda

  • Massa jenis adalah rasio antara massa suatu benda dengan volume benda tersebut. Satuan standar untuk massa jenis adalah gram per sentimeter kubik (g/cm³). Massa jenis benda dapat digunakan untuk mengidentifikasi benda tersebut apakah akan mengapung atau tenggelam dalam zat cair.

Mengapung dan Tenggelam

  • Suatu benda akan mengapung jika massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis zat cair tempatnya berada. Hal ini berarti bahwa gaya apung yang dihasilkan oleh zat cair lebih besar daripada berat benda tersebut.
  • Sebaliknya, benda akan tenggelam jika massa jenisnya lebih besar daripada massa jenis zat cair tempatnya berada. Ini menandakan bahwa berat benda lebih besar daripada gaya apung yang dihasilkan oleh zat cair.

Post a Comment

0 Comments